Thursday, August 12, 2010

9. Nirvana

Beberapa jam sesudah kejadian Raxion, masing-masing pemimpin bangsa sudah menerima laporan dari Race Manager mereka. Yang mengeluarkan raungan sebelumnya adalah makhluk tidak bernama yang tidak diketahui mereka, sebenarnya itu adalah Ozma. Menurut para pengintai masing-masing bangsa, Holy Stone Keeper yang sebelumnya hanya diam saja tiba-tiba menjadi ‘kepompong’ selama beberapa jam. Ketika raungan itu terdengar ‘kepompong’ itu tiba-tiba terbelah dan muncul banyak monster yang fisiknya mirip Holy Stone Keeper namun lebih kecil, monster-monster itu langsung saja bergerak keluar dan sepertinya berusaha melindungi bagian dalam tambang tengah. Bangsa Lazhuwardian yang biasanya berkeliaran di bagian tengah tambang dan luar tambang semuanya dibunuh oleh monster itu. Setelah itu keadaan dalam tambang tengah tidak diketahui, namun menurut pengintai terakhir sebelum mati monster tak bernama itu, alias Ozma, keluar dari dalam tanah dan kristal yang ada ditempat biasanya Holy Stone Keeper hancur.

Pada waktu menerima kabar seperti itu, nampaknya pemimpin tiap-tiap bangsa berusaha memikirkan jalan keluarnya. Akhirnya mau tak mau pemimpin ketiga bangsa mengadakan rapat. Di planet Accretia, bagian tengah istana yang juga biasanya dipakai sebagai ruang pertemuan Kaisar dengan anggota-anggotanya, kali ini dipakai sebagai ruang rapat. Yang hadir disana adalah anggota parlemen dalam Kerajaan, nampak Kaisar duduk di singasananya. Dihadapannya muncul 2 layar, kedua layar itu posisinya sedikit miring. Pada layar kiri nampak pria Bellato yang merupakan pemimpin mereka, pria itu wajahnya tua dan rambutnya sudah beruban. Dia memakai baju resmi yang nampaknya seperti baju pejabat, mereka memanggil pria itu Presiden. Sedangkan layar kanannya nampak beberapa Cora yang duduk di meja bertingkat, para Cora itu yang terdiri dari pria dan wanita itu sudah cukup berumur dan pakaian mereka juga berbeda dari pakaian Cora biasa, mereka semua adalah petinggi Cora yang dipanggil Dewan.


Presiden memulai pembicaraan mereka dengan nada sedikit sombong “Menurut perkiraan kami, makhluk itu mungkin saja akan berusaha menghancurkan semua yang ada di Novus. Ada sebaiknya anda sekalian menyerah dan bekerja sama dengan kami.” Dewan berbisik sebentar, kemudian salah satunya berdiri menyangkal “Sebaiknya kamu jangan seenaknya, ini semua terjadi karena kalian yang menggunakan teknologi untuk menguasai planet itu. Pasti makhluk itu suruhan Decem untuk menghabisi kalian.” Presiden itu marah dan menantang mereka berkata “Apa kalian bilang? Aku menawarkan perdamaian dan kalian menolaknya?” Merekapun saling memaki dengan ribut, Kaisar yang dari tadi diam akhirnya berkata “Apapun yang kamu tawarkan, kami Kerajaan tidak akan mau bekerja sama dengan kalian semua.” Mendengar perkataan Kaisar, baik Presiden maupun Dewan terdiam. Kemudian ketika mereka bermaksud membalas perkataan Kaisar, tiba-tiba muncul suara wanita “Seperti biasa kalian semua memang keras kepala yah.” Ketika kebingungan mencari asal suara, muncul layar didepan Kaisar yang letaknya tepat diantara layar Presiden dan layar Dewan. Dilayar itu nampak Eris, Rugardo, dan Ashlan, sepertinya mereka menembus ke frekuensi pembicaraan Kaisar dan masuk kedalamnya.

Rugardo berbicara sebelum yang lain bermaksud mulai berbicara “Kami mendapat sumber, makhluk yang muncul itu bernama Ozma. Dia adalah Pemangsa Planet. Jika dia berhasil memangsa energi planet Novus ini maka tidak diragukan dia akan memangsa energi planet lain, mungkin saja planet Bellato atau Accretia dan juga tidak tertutup kemungkinan planet Cora yang jauh dari Novus. Karena itulah kita sekarang harus menghilangkan semua perbedaan kita dan bersatu menghancurkan Ozma.” Mendengar penjelasan pendek Rugardo, yang lainnya hanya bisa terdiam. Tapi Kaisar yang mendengar dari tadi mulai berbicara “Percuma saja kalau kau berusaha menghasut kami untuk bekerja sama. Bagi Kerajaan kesempurnaan adalah segalanya, meski harus kehilangan beberapa prajurit bagiku itu tidak masalah. Jadi apapun tawaran kalian…” “BRAKKK!!” Belum selesai Kaisar berbicara, tiba-tiba saja Ashlan memukul mejanya dengan keras sambil berdiri yang membuat kaget semua orang, sambil berteriak kecil dia berkata “Apa dari dulu cara berpikirmu memang tidak bisa berubah? Abang?”

Mendengar Ashlan yang memanggil Kaisar ‘abang’ mulailah bisik-bisik kecil terdengar di ruangan itu, Eris dan Rugardo hanya memperhatikannya. Kaisar kemudian melanjutkan sambil menutup matanya “Aku rasa kau sudah tidak berhak memanggilku seperti itu lagi, pembelot.” Ashlan membalasnya “Berhak, sampai kapanpun aku masih berhak memanggilmu seperti itu. Dulu kita ‘diciptakan’ pada hari yang sama sebagai calon Kaisar, tapi ketika menjalani pelatihan sementara semua orang memperhatikan abang dan menganggap abang yang paling hebat. Karena itulah abang dikirim ke koloni besar untuk merebut kemenangan, sedangkan aku hanya dikirim ke koloni kecil seperti ini. Bahkan ketika ‘ayah’ akan matipun, anggota parlemen tanpa basa-basi langsung memilih abang menjadi Kaisar berikutnya.”

Kaisar akhirnya membuka matanya menatap Ashlan sambil bertanya “Jadi apa yang kamu harapkan? Kerja sama mutlak ketiga bangsa? Aku rasa itu tidak mungkin karena bagaimanapun kita semua hanya mementingkan masing-masing. Kalau kamu ingin buktikan, buktikan lah sendiri dengan anggota ‘pembelot’mu itu.” Ashlan mengepalkan kepalan tangan kanannya didepan mukanya sambil berkata “Akan kubuktikan. Kalau Kerajaan mementingkan kekuatan, Perserikatan mementingkan persatuan, dan Aliansi mementingkan kehormatan, maka kami mementingkan ikatan dan persaudaraan kami. Akan kami buktikan bahwa kami bisa menghancurkan Ozma, karena kami punya ‘kunci’ penting.” Setelah berkata seperti itu, komunikasi Ashland an Kaisar diputus. Sambil agak canggung, Presiden berkata “Kalau begitu sudah tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi.” Diapun mematikan komunikasinya. Dewan juga langsung mematikan komunikasinya setelah mengangguk sebentar.

Hening beberapa saat, Kaisar berpikir tindakan selanjutnya. Setelah dikira cukup matang, dia berkata pada salah satu unit yang disana “Sampaikan pada Race Manager yang ada di Novus, untuk sementara kita tidak akan melakukan apa-apa terhadap monster itu. Jika ada unit yang keluar ke tambang dan membantu para pembelot, maka dia akan dikeluarkan dari Kerajaan.” Sepertinya baik Perserikatan maupun Aliansi juga memiliki pemikiran yang sama.

Setelah memutuskan komunikasi tadi, Ashlan nampak kesal dengan sifat Kaisar tadi. Royal Guards yang juga berada disana mendengar semua itu hanya bisa diam, setelah dirasa waktunya cukup tepat, Chromehound maju melaporkan “Master, apa yang akan kita lakukan sekarang?.” Eris memandang mereka menjawab “Bagaimana dengan permintaanku sebelumnya?” Rayfier maju dan menjelaskan “Semua persiapan yang diperlukan sedang dilaksanakan. Yang bisa dan ingin bertempur sudah masuk kedalam, dan MAU juga sudah dimasukkan. Mekanik-mekanik juga sedang berusaha menyalakan ‘itu’” Rugardo mengangguk lalu berkata “Baiklah, kalian juga sebaiknya mengkoordinir semuanya. Usahakan selesai secepatnya.” Semua Royal Guards memberi hormat sambil berkata “Mengerti Master!!” lalu merekapun keluar dari ruangan itu.


Sepeninggal Royal Guards, Raxion, Miriam, Vinze, dan juga TR-37 masuk ke ruangan Master, Raxion sudah mendapat perawatan, untungnya bahu kirinya tidak terlalu parah rusaknya, sedangkan yang lain hanya luka kecil jadi sudah sembuh. Melihat mereka masuk Ashlan menyambut mereka berkata “Kami sedang melakukan persiapan yang diperlukan untuk ke Tambang Craig. Begitu selesai kita bisa langsung berangkat.” Mereka saling memandang, kemudian Vinze memberanikan diri maju bertanya “Maafkan kekurang sopananku Master, tapi dengan apa kita akan pergi? Kami saja jalan kesini memakan waktu kira-kira 3 minggu, kalau jalan kaki kembali bukankah akan lama? Belum lagi kita juga membawa MAU.” Rugardo tertawa kecil berkata “Kalau kalian menganggap Nirvana ini hanya ‘bangunan’ maka akan susah lho?!”

Sehabis berkata begitu, mendadak muncul layar diantara mereka. Dilayar itu nampak unit Accretia, dia melaporkan “Kondisi mesin bagus Master, sekarang ini sedang dipanaskan. Jika sudah maka bisa langsung diaktifkan.” Eris membalasnya berkata “Kami mengerti, usahakan kondisi mesinnya optimal.” Sejak tadi TR-37 memperhatikan Accretia itu, lalu dia sadar sambil berkata “CR-13? CR-13 kan? Ini aku TR-37 yang seangkatan denganmu dulu.” Layar itu berputar ke TR-37 kemudian yang dipanggil memperhatikannya sebentar, lalu diapun membalasnya “Oooo kamu toh TR-37. Aku tak menyangka akan bertemu denganmu disini.” TR-37 membalasnya bertanya “Kok kamu bisa disini? Bukankah kamu bilang ingin melihat-lihat Novus jadi berkelana? Seingatku menurut laporan terakhir kamu dinyatakan mati bukan?” Unit itu tertawa kecil berkata “Sebenarnya aku setengah mati. Ketika sampai dibenua ini aku diserang monster yang kuat dan hampir saja mati. Royal Guards menemukanku dan merawatku. Aku pikir tidak ada jeleknya tinggal disini, lebih tenang lho.”

Terdengar suara Bellato dari unit tadi berkata “Mesinnya sudah panas dan siap untuk dinyalakan.” Unit itu menoleh sedikit menyahutnya “Ok, sebentar lagi.” Dia kembali menatap TR-37 berkata dengan nada misterius “Baiklah aku harus pergi, semoga kalian menikmati perjalanan kalian.” Sebelum mematikan komunikasinya dia berkata lagi “Oh ya, namaku sudah bukan CR-13, panggil saja aku Cyber.” Setelah itu dia mematikan komunikasinya. Tidak lama setelah komunikasi dengan Cyber putus, mereka bisa mendengar jauh dibawah mereka terdengar suara mesin besar yang mulai nyala. Bersamaan dengan itu lampu-lampu di ruangan itu mulai menyala dengan terang, dan beberapa tembok tiba-tiba terangkat dan menampakaan pemandangan diluar. Begitu ruangan mulai terang, sadarlah mereka ruangan apa sebenarnya itu. Selama ini mereka mengira itu ruangan kosong dengan sebuah lantai yang lebih tinggi ditengahnya dimana merupakan tempat Master duduk, rupanya ruangan itu adalah anjungan. Disekeliling mereka dekat pintu masuk nampak banyak monitor, panel-panel dengan banyak tombol-tombol dan kursi-kursi, didepan tempat Master duduk, lantai yang lebih tinggi terdapat tempat kemudi yang hanya bisa diduduki 1 orang.

Tiba-tiba mulai banyak Cora dan Bellato masuk keruangan itu, begitu mereka masuk mereka langsung duduk dikursi-kursi tadi dan menghadapi tombol-tombol didepan mereka serta memasang headpone bermicrophone untuk komunikasi. Kemudian masuk satu unit Accretia yang dikenali mereka sebagai Aileron, teman Chromehound, dia berjalan naik ketempat Master lalu ke tempat kendali itu. Setelah duduk diapun mulai menekan beberapa tombol. Salah satu Bellato wanita yang mengutak-atik tombol-tombol didepannya melaporkan “Semua orang yang ingin bertempur sudah masuk dan semua MAU juga sudah diletakkan ditempatnya. Semua sistem dan mesin berfungsi dengan baik dan energi juga sudah terisi pernuh. Nirvana sudah bisa keluar dari tempatnya.” Ashlan mengangguk kemudian memerintahkan “Keluarkan Nirvana dari tempatnya.” Semua Cora dan Bellato operator itu langsung menyahut “Baik!!” Aileron mulai menekan sebuah tombol didepannya, begitu ditekan bangunan itu langsung bergetar. Dari luar tanah yang mengelilingi bangunan itu tiba-tiba terbuka, rupanya itu bukanlah tanah, melainkan pintu-pintu besi yang dikamuflasekan dengan tanah. Begitu pintu-pintu itu sudah terbuka dengan penuh, bangunan itu tiba-tiba terangkat perlahan.

Selama ini Raxion cs mengira itu hanyalah sebuah bangunan, rupanya itu adalah sebuah pesawat luar angkasa. Didepan mereka muncul layar yang memperlihatkan bentuk utuh pesawat itu. Pesawat itu berwarna putih dan nampak besar, bagian ujungnya bercabang 2 dan sepertinya bisa dibuka. Nampak baik dipermukaan pesawat, maupun samping kiri kanannya banyak meriam kecil. Mereka bisa melihat yang selama ini dikira bangunan itu berada di tengah-tengah pesawat itu. Melihat mereka takjub, Rugardo menjelaskan “Panjang keseluruhan 300 meter, lebarnya 150 meter dan tinggi keseluruhannya, termasuk anjungan ini 107 meter. Dilengkapi dengan 2 meriam utama dibagian ujungnya ‘Executioners’ dan beberapa meriam kecil pelindung ‘Gauntlet’, selain itu juga dilengkapi 30 unit pesawat kecil dengan AI untuk melindunginya ‘Interceptors’ serta pelindung plasma untuk melindungi dari senjata laser. Digerakkan dengan memakai 4 mesin nuklir dan sepasang mesin pengubah energi gravitasi. Terdapat hangar khusus untuk memasukkan sekitar 50 unit MAU dan juga kamar-kamar untuk tiap-tiap orang, bahkan ada kantin dan tempat rekreasi. Inilah Nirvana, sebuah pesawat tempur luar angkasa.”

Eris melanjutkan “Pesawat ini kami temukan ketika pertama kali menemukan tempat ini, meski sudah agak tua tapi kerusakannnya tidak terlalu parah. Kami juga menemukan pesawat lain yang sudah rusak dan menggunakan bagian-bagiannya untuk memperbaiki pesawat ini. Butuh waktu sekitar 18 tahun untuk menyelesaikannya. Tadinya kami ingin memakainya untuk ke planet lain jika kami rasa sudah tidak bisa tinggal di Novus, tapi tak disangka akan dipakai disaat seperti ini.” Seorang operator Cora wanita melaporkan “Kita sudah sampai ke ketinggian yang cukup.” Ashlan berdiri sambil mengacungkan tangannya kedepan memerintahkan “NIRVANA MAJU DENGAN KECEPATAN PENUH!! TUJUAN TAMBANG CRAG!!” Aileron menekan beberapa tombol lalu memutar kemudi mengarah ke barat. Setelah mencocokkan dengan peta radar disampingnya dan merasa jalurnya sudah pas, diapun menekan tombol lain sambil berkata “Nirvana, maju!!” 3 booster bagian belakang Nirvana mulai mengumpulkan kekuatan, lalu mulai mengeluarkan energi dan mendorong Nirvana. Kecepatan Nirvana naik dengan pelan, ketika akhirnya mencapai kecepatan maksimum operator Bellato pria melaporkan “Dengan kecepatan seperti ini, kita akan tiba di Tambang Crag dalam waktu kurang dari 5 jam.” Ketiga Master mengangguk, kemudian hanya melihat kedepan. Sedangkan Raxion cs melihat pemandangan luar lewat jendela-jendela yang terbuka tadi, bisa dilihat kalau Nirvana melaju dengan cepat.

Raxion menatap ke depan, dalam hatinya berharap mereka bisa sampai dengan cepat.

Artikel Terkait



0 comments:

Post a Comment