terasa tak asing saat melihatnya
Pagar bunga jendela kayu tembok putih
Berbingkai hijau dedaunan dan wangi melati
Perlahan kuhampiri rumah tua itu
Pintu rapuh termakan rayap kayu
Terbuka celah kumelangkah masuk
Seiring sinar menyapa ruang penuh debu
Perabotan berteman sarang laba-laba
Selimut kelabu menutup indahnya hiasan dinding
Mataku nanar menatap sekeliling yang dingin
Oh..kemanakah aura pelangi itu pergi
Bangku tua menopang badan letihku
Membawaku pergi ke masa lalu
Saat kehangatan masih menyelimuti
Kala gurauan jadi makanan sehari-hari
Rumah itu adalah jiwaku
Yang telah kutinggalkan berpuluh tahun yang lalu
Dan kini kucoba datang lagi
Berharap masih ada sisa asa tuk kubangun kembali
0 comments:
Post a Comment