Monday, April 12, 2010

Tentang Penantian

Awalnya aku sungguh membencimu
Kusesali hari-hari yang lalu
Caci benci berjejal penuh sesak kisi hati
Sungguh hanya ada magma amarah di setiap detak nadi

Akhirnya aku takluk dipelukanmu
Luruhkan luka dan emosi jiwa
Kekakuan egoku dan egomu melebur jadi satu
Sungguh kini hanya ada cinta yang selalu kan kujaga

Tapi saat ini kau biarkan aku termangu sedih
Terombang-ambing dalam kapal yang hampir rapuh
Tak sabar hati menanti hamparan pasir putih bersih
Ingin segera kulihat tangan-tangan riang siap menyambut hadirku

Laju..lajulah perahu layarku
Kan kudayung sekuat tenagaku
Walau letih sudah ragaku mencari pasir putihku
Kuyakinkan hati separuh jiwaku kan selalu menantiku

Artikel Terkait



0 comments:

Post a Comment